السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته"

Transkripsi

1 ISLAM DAN TAMADDUN MELAYU : Menatap Masa Depan (disampaikan dalam Seminar Internasional, diselenggarakan oleh LP2M- UIN Suska, Pekanbaru-Riau, di Grand Jatra Hotel, Pekanbaru-Riau, 8-10 September 2014) Oleh Prof DR H Budi Sulistiono, M.Hum Universitas Islam Negri, Syarif Hidayatullah Jakarta-Indonesia budi@uinjkt.ac.id السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته Islam dibawa oleh Muhammad Rasulullah saw kepada seluruh manusia dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam bidang sosial politik. Beliau membebaskan manusia dari kegelapan peradaban menuju cahaya keimanan. Karenanya, Islam adalah agama yang universal, sempurna, lentur, elastis dan selalu dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. 1 Setidaknya pernyataan ini menarik untuk ditelusuri dalam konteks estafeta jejak sejarah dakwah Islam. Islam berkembang melintasi dimensi suku/etnis, geografis dan terus berkembang hingga ke berbagai 1 Setelah Nabi Muhammad saw. wafat, masyarakat terus berkembang, masalah baru terus berkembang dan bermunculan dengan tiada akhirnya, sementara wahyu Allah dalam bentuk Alquran dan al-sunnah telah berakhir setelah beliau wafat. Sedang agama yang memasuki zaman, situasi sosial dan kulturalnya berbeda dengan situasi tempat berdirinya, maka agama itu pasti menghadapi problematika baru. Jika ia mempertahankan autentisitasnya sesuai dengan aslinya sebagaimana yang dibawa oleh pendirinya sepanjang masa, dari masa ke masa dalam pagar kepranataan yang tidak tembus oleh pemikiran baru, maka charisma agama itu tidak tersentuh dan tidak akan berkembang. Lihat: Said Agil Husin al-munawar, Al-Qur an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki (Cet. III; Jakarta: Ciputat Press, 2003), h

2 wilayah di dunia. Hanya dalam waktu kurang dari 100 tahun Islam dapat berkembang ke seluruh jazirah Arab dan kemudian melintasi daratan dan laut ke Afrika Utara, melalui Selat Gibraltar ke Eropa dan terus berkembang ke wilayah Timur, Asia Tengah, daratan Cina, anak benua India dan terus bergerak ke wilayah Timur hingga ke Asia Tenggara. Berikut di bawah ini ada peta. Konon peta ini ingin memberikan informasi Jalur Perdagangan baik melalui darat mau pun laut, abad ke-13 Masehi. Semoga saja melalui peta ini dapat juga dilacak data jejak Islam pasca Rasulullah saw. Selain itu, seringkali ada informasi hubungan kegiatan perdagangan di Benua Asia, khususnya hubungan antara Arab, Persia, Cina, dan India telah tumbuh sejak awal tarikh Masehi. Jejak usaha dakwah Khulafaurrasyidin ( M) berlanjut ke sejumlah Khilafah membentang antara lain dari Asia Barat, Afrika, Spanyol, Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara. Khilafah yang dimaksud, antara lain : Umayyah (Damaskus, Syria, H / M), Abbasiyyah (Baghdad, Iraq, H / M), Jeumpa (Aceh, 776 M-880 M), Rustamiyyah (Tahart, Aljazair Barat, H / M), Idrisiyyah (Maroko, H / M), Aghlabiyyah (Qairawan, Tunis, M), Samaniyyah (Khurasan dan Transoxania, H / M), Thahiriyyah (Khurasan, H / M), Peureulak, Aceh Timur ( M), Shafariyyah (Sistan 2, Iran H / M), Thuluniyyah (Mesir dan Suriah, H / M), Zaidiyyah (Yaman, H / M), Qaramithah (Arabia timur dan tengah, H / M), Hamdaniyyah (Syria, H / M), Fathimiyyah (Mahdia, Tunis, Afrika Utara), Kairo (Mesir), H / M), Ikhsyidiyyah (Mesir dan Suriah, H / M), 2 Sistan saat ini adalah Kota Provinsi. Provinsi Sistan merupakan satu dari 31 provinsi di Iran. Provinsi ini terletak di bagian tenggara Iran, berbatasan dengan Pakistan dan Afghanistan.

3 Buwaihiyyah (Syiraz, Iran 945 M-1055 M), Ghaznawiyyah (Ghazni, Afghanistan, M), al-murabitun (Marokko, 448 H/ 1056 M-541 H/1147 M, almuwahhidun (Sevilla, Spanyol, M), alkhawarizmi, (Khwarizmia,Uzbekistan M), Ayyubiyyah (Mesir, H / M), Mariniyyah (Maroko, H / M), Mughal/Moghul (Agra,India, M), Hafshiyyah (Tunisia dan Aljazair Timur, H / M), Mamalik (Mamluk) (Mesir dan Suriah, H / M), Ilkhaniyyah (Tabriz, Iran, 1258 M 1343 M), Samudera Pasai (di Pasai, Aceh, 1267 M). Kehadiran sejumlah Khilafah tersebut bukti estafeta sejarah jejak dakwah islamiyah pasca wafatnya Rasulullah saw, tidak kenal berhenti. Andai saja rentetan data ini dapat diaplikasikan dalam peta, kian memperkuat dugaan, bahwa bentangan laut yang lekat dengan sebutan Jalur Sutera, pentas dakwah islamiyah dari alharamain (Makkah- Madinah, di Saudi Arabia), Damaskus (Syria), Baghdad (Iraq) telah melempangkan dinamika ekonomi, budaya, agama, dan politik. Banyak sumber menyebutkan bahwa jalan yang ditempuh agar sampai ke tempat tujuan ialah jalan darat atau jalan laut. Dengan kata lain, keterhubungan satu tempat ke tempat lain, dan atau satu Negara ke Negara lain secara nyata adalah suasana dinamika antar jalur maritime, dan jalan darat paling banyak digunakan sebagai jalur perdagangan. Keterhubungan ini tidak akan pernah lahir jika tidak ada daya pikat yang dimiliki oleh satu sama lain. Ambil contoh, kehidupan ekonomi Kesultanan Jeumpa 3 (Aceh, 776 M-880 M), Kesultanan Peureulak 4, Aceh 3 Lokasi Istana Jeumpa di Desa Blang Seupeueng sekarang disebut Cot Cibrek Pinto Ubeut. Masa itu Desa Blang Seupeueng merupakan permukiman yang padat penduduknya dan juga merupakan kota bandar pelabuhan besar, yang terletak di Kuala Jeumpa. Ibukota Kesultanan pernah pindah ke Birueun,Aceh Utara. 4 Nama Peureulak, saat ini menjadi sebuah kota Kecamatan dalam wilayah administratif Aceh Timur.

4 Timur ( M), Kesultanan Samudera Pasai (di Pasai, Aceh, 1267 M) menitikberatkan pada Kesultanan-Kesultanan tersebut sektor perdagangan. Kenyataan ini karena secara geografis terletak di jalur Pelayaran dan Perdagangan Dunia, yaitu Selat Malaka. Perdagangan merupakan sebuah proses kegiatan yang berhubungan dengan menjual dan membeli barang untuk memperoleh sebuah keuntungan. Kegiatan perjalanan mengarungi lautan dari satu tempat ke tempat lain disebut pelayaran. Perdagangan dan pelayaran menjadi kegiatan yang tidak terpisahkan dalam hubungan antarpusat perekonomian dan perdagangan antarpulau dan antarnegara di masa kuno. Kegiatan perdagangan dan pelayaran tersebut telah membuka jaringan hubungan antar Nusantara dan Dunia Internasional. Keadaan itu juga sangat mendukung kreativitas masyarakatnya untuk terjun langsung ke bidang perdagangan. Melalui kekuatan politik ekonomi ummat, telah menghantarkan terwujudnya pemerintahan Kesultanan-Kesultanan itu berkembang sedemikian rupa menjadi Kesultanan yang makmur dan memiliki pertahanan yang sangat kuat. Rentetan era ini, khusus di sebagian wilayah Nusantara adalah seiring zaman telah hadirnya Buddha dan Hindu. Bukti kehadiran Buddha dan Hindu, antara lain berdirinya kerajaan, misalnya : Raja Sanjaya memerintah di Kerajaan Mataram Kuno pada tahun 732 M. Wilayahnya sekarang ini adalah daerah Yogyakarta. Abad ke-7 M atau diperkirakan 671 M Kerajaan Sriwijaya berdiri yang tumbuh dan berkembang sampai abad dua belas, atau hingga tahun 1409 M 5. Pada tahun 1019 Airlangga mendirikan Kerajaan Kahuripan, dengan pusatnya di Kahuripan Sidoarjo, 5 Kemunduran politik dan ekonomi Sriwijaya dipercepat oleh ekspansi berbagai kerajaan di Jawa, pertama oleh kerajaan Singosari (Singhasari). Tahun 1275 Singhasari penerus kerajaan Kediri di Jawa melakukan suatu ekspedisi militer, dalam Pararaton selanjutnya disebut semacam ekspansi dan menaklukan Bhumi Malayu yang dikenal dgn nama Ekspedisi Pamalayu. Penaklukkan berikutnya dilakukan oleh Kerajaan Majapahit, tahun Dan sejak itu Srwijaya sudah tidak disebut-sebut lagi dalam pentas politik.

5 wilayahnya membentang dari Pasuruan (di timur) hingga Madiun (di barat), Jawa Timur. 6 Dengan mencermati lokasi Kerajaan-Kerajaan Hindu- Buddha yang berada di daerah pedalaman, dan sebagian besar Kesultanan Islam berada di daerah pantai, kondisi ini memperkuat dugaan ada suasana sinergis untuk sama-sama memberdayakan JALUR SUTERA 7 dan atau JALUR REMPAH-REMPAH. Istilah Jalur REMPAH-REMPAH, kini saat yang tepat untuk selalu dipromosikan karena dalam catatan sejarah Nusantara para pedagang Asing hampir pasti memborong barang-barang dagangan antara lain: garam, merica, pala, adas, cengkeh, kayu gaharu, kayu cendana, damar, kapur barus, gula tebu, pisang, pinang, kapuk, kelapa, gading gajah, kulit penyu yang terdapat di wilayah Nusantara menjadi komoditas primadona eksport dalam jaringan perdagangan Internasional. Melalui kekuatan politik ekonomi ummat Islam telah memberikan sumbangan pengalaman yang tidak kecil antara lain dalam pentas-pentas dakwah islamiyah yang tak kenal henti, dan hasilnya dapat dibuktikan dengan munculnya sejumlah khilafah/kesultanan di berbagai tempat yang lain, antara lain Khilafah Ghuriyyah (Herat, Afghan, H / M), Utsmaniyah (Istanbul, Turki, H / M), Timuriyah (Samarkand, Uzbekistan, ), Malaka ( M), Sulu (1450 M-skrg.). Data-data keberadaan sejumlah Khilafah Islamiyah ini ketika dapat diaplikasikan dalam peta di atas, kian membangun sejumlah asumsi yang diperkokoh sejumlah bukti, antara lain sebelum Islam datang dan berkembang di wilayah Asia Tenggara, Malaysia berada di jalur 6 Sebelum turun takhta tahun 1042, Airlangga dihadapkan pada masalah persaingan antara kedua putranya. Maka, ia pun membelah wilayah kerajaannya menjadi dua, yaitu Kadiri dan Janggala. Peristiwa ini diberitakan dalam Kitab Nagarakretagama dan Serat Calon Arang, serta diperkuat oleh prasasti Turun Hyang (1044). 7 Hampir pasti melalui Jalur Sutera, para pedagang Asing memasarkan Komoditi impor, antara lain: kain sutra, payung sutra, pedang, nila, lilin, belanga besi, piring, mangkuk, keramik cina, warangan, tikar pandan, merica, pala, kapur barus, gading, emas, perak dan tembaga (Wheatley, Paul. 1959, "Geographical Notes on some Commodities involved in Sung Maritime Trade" dalam JMBRAS. Vol. 32. Singapore.). Pusat-pusat perdagangan yang dihubungkan oleh Jalan Sutera di antaranya Kanton, Nanking, Kaifeng, Kasygar, Tashken, Samarkhand, dan Bukhara.

6 perdagangan dunia yang menghubungkan kawasan-kawasan di Arab dan India dengan wilayah China, dan dijadikan tempat persinggahan sekaligus pusat perdagangan yang amat penting. 8 Bahkan D.G.E. Hall pernah mencatat bahwa Malaka dapat menguasai jalur trayek perdagangan yang paling menentukkan dalam sistem perdagangan internasional yang membentang dari Cina dan Maluku di Timur sampai Afrika dan laut tengah di Barat. 9 Karena letaknya yang strategis di jalur lalu lintas perdagangan Internasional yang menghubungkan Laut Tengah 10, Afrika, Asia Barat, Asia Selatan, dan Cina, maka Malaka berkembang pesat menjadi bandar Internasional yang besar dan makmur serta menjadi pusat pertemuan segala bangsa dan kebudayaan. Malaka juga menjadi pusat bermukimnya para saudagar Islam yang ikut berperan dalam penyiaran Islam di Nusantara. Dari pesisir Aceh-Malaka-Sumatera, Islam kemudian menyebar ke berbagai arah Selatan ke daerah-daerah di pantai Utara Jawa seperti Surabaya, Gresik, Tuban, kemudian terus ke arah Timur hingga ke sejumlah kepulauan berikutnya, yakni Kalimantan, Sulawesi, Ternate dan Tidore di kepulauan Maluku, Nusatenggara, Bali, Papua. Islam datang di Papua tahun 1360 M yang disebarkan oleh muballigh asal Aceh, Abdul Ghaffar. Pendapat ini juga berasal dari sumber lisan yang disampaikan oleh putra bungsu Raja Rumbati ke-16 (Muhamad Sidik Bauw) dan Raja Rumbati ke-17 (H. Ismail Samali Bauw). Abdul Ghafar berdakwah selama 8 Abdul Rahman Haji Abdullah, Pemikiran Umat Islam Di Nusantara: Sejarah dan Perkembangannya Hingga Abad Ke-19, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1990), h Hall, D.G.E. Sejarah Asia Tenggara, (Surabaya: Usaha Nasional, 1988), h Laut Tengah, kadangkala disebut Laut Mediterania ('Mediterrania' berarti 'daratan/negeri tengah') adalah laut antarbenua terletak antara Eropa di utara, Afrika di selatan dan Asia di timur, mencakup wilayah seluas 2,5 juta km². Pada masa lalu, laut ini merupakan jalur lalu lintas yang sibuk, memungkinkan perdagangan dan pertukaran budaya antara orang Mesir, Yunani Kuno, Romawi Kuno, dan timur Tengah.

7 14 tahun ( M) di Rumbati dan sekitarnya. Ia kemudian wafat dan dimakamkan di belakang masjid kampung Rumbati tahun Mendasarkan data berupa angka-angka tahun, hingga tahun 1360 M Islam telah datang di Tanah Papua. Data ini semakin memperkuat dugaan bahwa Usaha Dakwah Islam sudah merambah di hampir pelosok Nusantara. Ingat, di Gresik, Jawa Timur telah ditemukan makam Fatimah binti Maemun bin Hibatallah (wafat, 1086 M). Karenanya, taklah berlebihan untuk dikatakan bahwa keberadaan Majapahit (1293 M-1478 M) di Trowulan 12, Mojokerto, Jawa Timur, adalah nyata-nyata didukung oleh peran aktif masyarakat Muslim yang telah memberikan keteladanan dalam menciptakan kekuatan politik-ekonomi Maritim yang bersinergis dengan realitas Agraris. Selain itu, proses akulturasi antara Islam dan budaya local dijadikan dalam salah satu strategi dakwah islamiyah hingga kemudian melahirkan apa yang dikenal dengan local genius. 13 Data ini semakin memperkokoh anggapan bahwa Usaha Dakwah Islam tidak menghilangkan kebudayaan lokal dan tidak menggunakan kekuatan militer. Bentangan Usaha dakwah Islamiyah dari Sabang hingga Merauke, lebih lanjut menarik untuk dicermati. Misalnya, dengan bahasa apa mereka berkomunikasi? Dalam jejak sejarah kebahasaan Nusantara seiring usaha dakwah islamiyah, bahasa Melayu merupakan bahasa penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan Nusantara. Semarak persebaran penggunaan bahasa Melayu terutama di kawasan kepulauan yang kini menjadi unit-unit geopolitik atau negara selain Indonesia-Malaysia- Singapore, Filipina Selatan dikenal Moro, Thailand Selatan dikenal Patani, kian melempangkan luasnya wilayah Kepulauan Nusantara dalam rumpun Budaya Melayu. 11 Bambang Budi Utomo Atlas Sejarah Indonesia Masa Islam. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 12 Jarak antara Gresik (kota pantai)-trowulan = 87 Km; Tuban (kota pantai)-trowulan = 110 Km 13 Local Genius adalah kemampuan menyerap sambil mengadakan seleksi dan pengolahan aktif terhadap pengaruh kebudayaan asing, sehingga dapat dicapai suatu ciptaan baru yang unik, yang tidak terdapat di wilayah bangsa yang membawa pengaruh budayanya.

8 Selain menjadi bahasa penghubung multietnis Nusantara, bahasa Melayu juga menjadi bahasa transaksi perdagangan Internasional di kawasan kepulauan Nusantara yang digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang Asing. Kondisi nyata ini berkoinsidensi dengan suasana gerakan kemasjidan dan semisalnya (musholla, meunasah), juga gerakan kepesantrenan dan yang semisalnya (pondok, dayah di Aceh, Surau dan Minangkabau, Madrasah di Tanah Papua, semarak di hampir segala penjuru Nusantara 14. Hasil konkrit dari gerakan ini sekat-sekat antar etnis kian melebur, lahir di sana sini cendekiawanulama yang tidak sedikit, khusus di Indonesia hingga lahirnya bahasa kesatuan, yaitu bahasa Indonesia. Kehadiran dayah, surau, pesantren yang didukung oleh para tokoh kharismatis ajeungan, kyai, tuan guru, teungku, juga telah berhasil memperkenalkan bahkan menciptakan kondisi berlasungnya tulisan Arab sebagai tradisi komunikasi di berbagai wilayah multi-etnis. Secara historis, tidak diketahui secara persis kapan aksara (huruf) Arab kian gencar dipakai di berbagai bahasa daerah di seantero Nusantara. Sejumlah ahli, mengatakan, bahwa hal itu terjadi seiring dengan sosialisasi Islam di wilayah Nusantara. Hasil konkrit yang dapat kita tatap di seantero Nusantara hingga saat ini adalah corak dan istilah penamaan tulisan Arab yang telah beradaptasi dengan variasi bahasa dan kegunaannya di daerahdaerah, maka lahirlah aksara Arab dalam wilayah budaya Melayu, misalnya, dikenal dengan aksara Jawi, di kalangan masyarakat Jawa dan Sunda lahir istilah aksara Pegon 15, di kalangan masyarakat Aceh dikenal dengan istilah Jawoe; dan sebagainya. Keberadaan aksara Jawi (bahasa Melayu dengan aksara Arab) dan Pegon (bahasa Jawa dan Sunda dengan aksara Arab) kian intens dalam wilayah Nusantara sebagaimana 14 Pesantren, dayah, surau, sejak sebelum hingga era penjajahan adalah satu-satunya lembaga pendidikan agama Islam yang tersedia. 15 Sebutan kata "pegon" berasal dari kata "pegu", kemudian menjadi "pegoan", dan "pegon" yang berarti "cara melafazkan yang tidak tepat". Namun ditemui pula daerah yang bernama Pegu di Persia yang memang banyak mempengaruhi aksara Arab.

9 dibuktikan melalui khazanah tradisi penulisan berbagai dokumen dan informasi dalam bentuk manuskrip, jumlahnya melimpah yang ditulis dalam bahasa multietnis Nusantara. Di Dayah Tanoh Abee, Seulimeum, Aceh misalnya, terdapat ribuan naskah dalam bahasa Arab, Melayu, dan Aceh ini belum termasuk naskah-naskah lainnya yang masih berada di tangan masyarakat. Data ini semakin memperkokoh anggapan bahwa Islam kian menjadi salah satu akar budaya dalam kahidupan masyarakat multietnis Nusantara. Nilai strategis dari dakwah Islamiyah, secara estafet adalah "keteladanan" hingga mendorong terjadinya konvensi massal kepada Islam, muncul kemudian aktivitas bukan hanya di sektor perdagangan, melainkan juga dalam bidang politik, dan diplomatik. Langkah-langkah ini kemudian melahirkan asumsi bahwa keterlibatan mereka dalam varian bidang strategis itu telah berhasil memperteguh kekuatan politik dalam bentuk kesultanan/kerajaan, antara lain di berbagai wilayah pesisir, sejak Jeumpa, Peureulak, Samudra Pasai, Malaka, Aceh, Demak, Johor, Ternate- Tidore, Goa, Banten, Bima, Banjar, Selaparang dan seterusnya. Kebangkitan kerajaan-kerajaan ini, yang jelas didukung oleh faktor "rapid commercialization", pada gilirannya membantu menciptakan citra bahwa Islam itu kuat (powerful), baik secara sipiritual, ekonomi, politik, maupun militer. 16 Dalam periodesasi sejarah Indonesia, abad ke-16 sampai abad ke-18 dikenal sebagai masa pertumbuhan dan perkembangan Kesultanan Islam di bawah pemerintahan Kesultanan yang tersebar di Kepulauan Nusantara. Periode ini juga dikenal sebagai masa awal kelahiran Zaman Baru karena memiliki ciri perkembangan yang berbeda dengan sebelumnya. Keruntuhan Kerajaan Hindu-Buddha Majapahit pada sekitar peralihan abad ke-15 dan ke-16 serta peningkatan aktivitas lalu lintas perdagangan Islam di jalur Samudra Hindia dan Asia Tenggara 16 Azyumardi Azra, Renaissans Islam Asia Tenggara, (Bandung : Rosydakarya), 1999

10 merupakan faktor terpenting yang mendukungnya. Kecenderungan baru ini mendorong meningkatnya arus kegiatan ekonomi maritim di Nusantara yang ditandai dengan tumbuhnya kota emporium (pusat dagang) dan enterpot (tempat menimbun barang di bawah pengawasan duane) yang diikuti kelahiran Kesultanan kepulauan. 17 Islam di sepanjang pantai Setelah diketahui di sana-sini banyak berdiri Kesultanan Islam Nusantara, setidaknya di lokasi berdirinya Kesultanan selalu bangga menyebut dirinya, misalnya di Pontianak sebagai Kesultanan Melayu- Pontianak (Kalimantan Barat), di Buton sebagai Kesultanan Melayu-Buton (Sulawesi Tenggara), di Kutai sebagai Kesultanan Melayu-Kutai Kertanegara (Kalimantan Timur), di Banjar sebagai Kesultanan Melayu- Banjar (Kalimantan Selatan), di Sumenep sebagai Kesultanan Melayu- Sumenep, Madura (Jawa Timur), di Banten sebagai Kesultanan Melayu- Banten (Provinsi Banten), di Bima sebagai Kesultanan Melayu-Bima (di Nusatenggara Barat), di Ternate sebagai Kesultanan Melayu-Ternate (Maluku), di Tidore sebagai Kesultanan Melayu-Tidore (Maluku), sebagainya. dan Mungkin saja pernyataan di atas ada yang dianggap kontroversial. Tapi boleh lah kita telusuri sejenak. Misalnya, Wujud Kesultanan adalah hasil dari bentangan waktu melalui proses panjang. Melalui proses panjang itulah sebagai warga rumpun Melayu yang telah memeluk agama Islam setidaknya sebutan Melayu identik sebagai pemeluk agama Islam. Kenyataan ini diperkuat oleh kondisi riel antara lain : 1. Upacara tradisional Melayu, meliputi keseluruhan siklus kehidupan manusia sejak dalam kandungan, kelahiran, masa kanak-kanak, remaja, dewasa, berumah tangga, hingga meninggal dunia. Semua itu diatur sedemikian rupa oleh adat yang telah disepakati sejak zaman nenek 17 Djoko, Suryo dalam Ekonomi Masa Kesultanan, Ensiklopedi Tematis Dunia Islam Asia Tenggara, (PT. Ichtiar Baru van Hoeve), Jilid 5, h. 271

11 moyang orang Melayu dan diwariskan secara turun temurun hingga sekarang; 2. Tradisi penulisan memanfaatkan aksara Jawi (bahasa Melayu dengan aksara Arab) dan Pegon (bahasa Jawa dan Sunda dengan aksara Arab) berbagai dokumen dan informasi dalam bentuk manuskrip, jumlahnya sangat melimpah yang ditulis dalam bahasa multietnis Nusantara. Menarik dicatat bahwa wilayah Nusantara yang sebagian besar masyarakatnya masih menyimpan naskah-naskah tersebut ternyata berada di wilayah Timur, antara lain di NTB, Buton, Ternate, dll; 3. Seni musik dan tari, masih bertahan warna nilai-nilai Islam di dalamnya. Contoh Saman, Seudati, Zapin, dan Rudat; 4. Seni ukir, yaitu lukisan, gambar, atau hiasan yang ditorehkan/dipahatkan pada kayu, batu, logam, dan lain sebagainya. Contoh seni ukir terdapat pada masjid Mantingan (Jepara, Jawa Tengah), ukiran kayu dari Cirebon, ukiran pada makam (Gunongan) di Madura, ukiran pada gapura makam Sunan Pandanaran/Jatinom (Klaten, Jawa Tengah), dan gapura makam Sendang Dhuwur (Lamongan, Jawa Timur); 5. Kesusastraan, di antaranya : a. Hikayat, yaitu karya sastra lama bercorak Islam yang berisi cerita pelipur lara atau pembangkit semangat. Misalnya Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Hang Tuah, dan Hikayat Jauhar Manikam. b. Syair, yaitu sajak yang terdiri atas empat bait di mana setiap baitnya terdiri empat baris. Misalnya Syair Peratun, Syair Burung Pingai, dan Syair Burung Pungguh. c. Suluk, yaitu kitab-kitab yang berisi ajaran-ajaran tasawuf. Misalnya Suluk Suka Rasa, Suluk Wujil, serta beberapa syair dan prosa tulisan Hamzah Fansuri. d. Babad, yaitu cerita yang lebih menekankan pada sejarah atau latar belakang kejadiannya. Misalnya Babad Tanah Jawi atau riwayat para nabi, Kitab Manik Mayu, dan Kitab Ambiya yang berisi cerita dari Nabi Adam a.s. sampai Nabi Muhammad saw. e. Kitab yang berisi ajaran moral dan tuntunan hidup sesuai dengan syariat dan adat. Contoh kitab di antaranya Tajus-Salatin (Mahkota Segala Raja) karya Bukhari al Jauhari, serta Bustanus-Salatin dan Siratul Mustaqin karya Nurudin ar Raniri atas perintah Sultan Iskandar Muda II

12 Tragis, masing-masing Kesultanan Islam Nusantara dalam rentang perjalanannya harus berhadapan dengan bangsa Asing (Portugis 18, Belanda 19, Inggris 20 ), yang silih berganti datang untuk melakukan monopoli perdagangan hingga penjajahan. Dalam upaya menghadapi tindakan monopoli saja kehidupan sosio ekonomi, politik dan budaya masyarakat di seluruh wilayah kekuasaan Kesultanan-Kesultanan mengalami kemunduran. Bisa dibayangkan, bagaimana dan apa yang terjadi ketika tindakan penjajahan itu diberlakukan. Karenanya, segala daya dan upaya Kesultanan dan seluruh warganya dalam kondisi habishabisan diutamakan untuk menentang, hingga berperang, hingga akhirnya posisi Kesultanan harus kalah dan dilenyapkan. Tapi, realitas kehidupan masyarakat rumpun Melayu yang kini sebagian besar masuk dalam wilayah Negara Republik Indonesia (NKRI) berbicara lain, hingga sekarang : jumlah ummat Islam tidak pernah berkurang, Jumlah masjidmusholla kian bertambah, lembaga pendidikan Islam (madrasah, pesantren, pondok, meunasah, surau, tidak pernah menyusut bahkan meningkat; upacara-upacara tradisional yang dibangun oleh Masyarakat Melayu masih banyak sekali yang dipertahankan, dll. 18 Tahun 1511 Portugis rebut Kesultanan Malaka; 1521 Portugis berhasil tandatangani perjanjian kerjasama dengan Kerajaan Pajajaran masa Prabu Siliwangi V. Replika perjanjian, kini masih tersimpan di Museum Nasional, Jakarta. 19 Tahun 1596 Belanda berhasil memasuki wilayah Banten. Tahun 1602 VOC resmi didirikan. 20 Perhatian Inggris terhadap Nusantara terinspirasi dari hasil penjelajah F. Drake singgah di Ternate pada tahun Armadanya berhasil membawa rempah-rempah dari Ternate dan kembali ke Inggris lewat Samudera Hindia. Perjalanan berikutnya dilakukan pada tahun 1586 oleh Thomas Cavendish melewati jalur yang sama. Pengalaman kedua pelaut tersebut mendorong Ratu Elizabeth I meningkatkan pelayaran internasioalnya. Inggris secara resmi menjajah Indonesia lewat perjanjian Tuntang (1811), perjanjian itu memuat tentang kekuasaan Belanda atas Indonesia diserahkan oleh Janssens (Gubernur Jenderal Hindia-Belanda) kepada Inggris.

13 Ikhtitam 1. Masalah TAMADDUN MELAYU sebagai identitas Nusantara memerlukan langkah dan tindakan nyata untuk lebih dikenali, dicatat, difahami, sehingga ditemukan strategi nyata dalam upaya mengembangkan budaya di daerah masing-masing agar dapat dinikmati oleh anak cucu sebagai generasi nantinya. Hasil tindakan nyata tersebut perlu dibuatkan beberapa strategi, antara lain : Pertama, menyusun kurikulum Tamaddun Melayu, yang akan diberlakukan sebagai kurikulum penyelenggaraan Kependidikan dari paling rendah hingga tertinggi. Kedua, memasukkan kurikulum Tamaddun Melayu, yang akan diberlakukan sebagai kurikulum penyelenggaraan Kependidikan dari paling rendah hingga tertinggi. Ketiga, pemerintah dan masyarakat bersinergis membangun pemahaman secara positif jejak tamaddun Melayu sebagai asset budaya Nusantara dalam rangka memberdayakan pariwisata. 2. Fakta sejarah membuktikan bahwa jejak ummat Islam itu kuat (powerful), baik secara sipiritual, ekonomi, politik, maupun militer harus segera dibangkitkan lagi dengan daya dukung oleh semua fihak terkait. Daftar Pustaka Abdul Rahman Haji Abdullah, Pemikiran Umat Islam Di Nusantara: Sejarah dan Perkembangannya Hingga Abad Ke-19, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1990) Azyumardi Azra, Renaissans Islam Asia Tenggara, (Bandung : Rosydakarya), 1999)

14 Djoko, Suryo dalam Ekonomi Masa Kesultanan, Ensiklopedi Tematis Dunia Islam Asia Tenggara, (PT. Ichtiar Baru van Hoeve), Jilid 5 Bambang Budi Utomo Atlas Sejarah Indonesia Masa Islam. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Hall, D.G.E. Sejarah Asia Tenggara, (Surabaya: Usaha Nasional, 1988) Said Agil Husin al-munawar, Al-Qur an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki (Cet. III; Jakarta: Ciputat Press, 2003) Wheatley, Paul. 1959, "Geographical Notes on some Commodities involved in Sung Maritime Trade" dalam JMBRAS. Vol. 32. Singapore

ISLAM DAN TAMADDUN MELAYU: MENATAP MASA DEPAN. Budi Sulistiono UIN Syarif Hidayatullah

ISLAM DAN TAMADDUN MELAYU: MENATAP MASA DEPAN. Budi Sulistiono UIN Syarif Hidayatullah ISLAM DAN TAMADDUN MELAYU: MENATAP MASA DEPAN Budi Sulistiono UIN Syarif Hidayatullah Abstrak: Sumbangan Islam dalam budaya Melayu amat besar. Ia merupakan dasar dari cara hidup dan pandangan dunia (wolrdview)

Lebih terperinci

ISLAM DAN TAMADDUN MELAYU : Menatap Masa Depan

ISLAM DAN TAMADDUN MELAYU : Menatap Masa Depan Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol.14, No.2, Juli - Desember 2015 ISLAM DAN TAMADDUN MELAYU : Menatap Masa Depan Budi Sulistiono E-mail :buditebet@gmail.com Universitas Islam Negeri, Syarif Hidayatullah

Lebih terperinci

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia Islam Budaya lokal Pengantar 611M Masa Kelahiran Islam Di Arab. 632-661 M Mulai muncul Kekhafilahan di Arab untuk menggantikan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang damai, dimana agama ini mengajarkan keharusan terciptanya keseimbangan hidup jasmani maupun rohani sehingga dimanapun Islam datang selalu

Lebih terperinci

Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :

Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMP / MTs :.. Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : VII/2 Alokasi waktu : 8 x 40 menit ( 4 pertemuan) A. Standar Kompetensi 5. Memahami perkembangan

Lebih terperinci

LETAK KERAJAAN ACEH YANG STRATEGIS YAITU DI PULAU SUMATERA BAGIAN UTARA DAN DEKAT JALUR PELAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL MENYEBABKAN KERAJAAN ACEH

LETAK KERAJAAN ACEH YANG STRATEGIS YAITU DI PULAU SUMATERA BAGIAN UTARA DAN DEKAT JALUR PELAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL MENYEBABKAN KERAJAAN ACEH 5W + 1H Apa Asal-usul Kerajaan AcehDarussalam? Siapakah Raja-raja yang memerintah di Kerajaan Aceh Darussalam? Kapan Kerajaan Aceh didirikan? Dimana Terletak Kerajaan Aceh? Mengapa Kerajaan Aceh Darussalam

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Mata Pelajaran : Program Studi IPA (Sejarah) Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Kerajaan Kutai dan Tarumanegara Pertemuan Ke- : 1 Alokasi Waktu : 1 x pertemuan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dalam kesempatan ini pula saya menyampaikan rasa bahagia dan ucapan rasa terima kasih kepada :

KATA PENGANTAR. Dalam kesempatan ini pula saya menyampaikan rasa bahagia dan ucapan rasa terima kasih kepada : KATA PENGANTAR Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas sejarah yang berjudul Terbentuknya Jaringan Nusantara Melalui Perdagangan

Lebih terperinci

Sejarah Sosial & Politik Indonesia.

Sejarah Sosial & Politik Indonesia. Sejarah Sosial & Politik Indonesia Sejarah Ina Modern * Ricklefs: sejarah tertulis dimulai prasasti Yupa, Kutai 400M *3 unsur fundamental sbg kesatuan historis Budaya & agama: Islamisasi Ina 1300 M Unsur

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.2

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.2 SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.2 1. Persentuhan antara India dengan wilayah Nusantara didorong oleh berbagai faktor, salah satu faktor yang paling penting

Lebih terperinci

Arkeologi Sebagai Metodologi Penulisan Sejarah

Arkeologi Sebagai Metodologi Penulisan Sejarah Arkeologi Sebagai Metodologi Penulisan Sejarah (Disampaikan dalam SEMINAR NASIONAL REKONSTRUKSI SEJARAH ISLAM NUSANTARA, diselenggarakan oleh Fakultas Adab & Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif

Lebih terperinci

BAB III MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA JALUR ISLAMISASI. 3.1 Proses Islamisasi dan Perkembangan Islam di Indonesia

BAB III MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA JALUR ISLAMISASI. 3.1 Proses Islamisasi dan Perkembangan Islam di Indonesia BAB III MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA JALUR ISLAMISASI 3.1 Proses Islamisasi dan Perkembangan Islam di Indonesia Pada masa kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia terdapat beraneka ragam suku bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping menjadi salah satu faktor pemersatu bangsa juga memberikan nuansa baru dalam keberislamannya

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7 SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7 1. Masuknya Islam ke Indonesia berasal dari Persia. Hal ini diperkuat dengan adanya... Bukti arkeologis tentang makam Sultan

Lebih terperinci

BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA

BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: mendeskripsikan sebab dan tujuan kedatangan bangsa barat ke Indonesia;

Lebih terperinci

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama

Lebih terperinci

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA BAB I PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA Tahun 1620, Inggris sudah mendirikan beberapa pos perdagangan hampir di sepanjang Indonesia, namun mempunyai perjanjian dengan VOC untuk tidak mendirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zainal Arifin Nugraha, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zainal Arifin Nugraha, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Naskah kuno merupakan hasil kebudayaan suatu bangsa yang tak ternilai harganya. Di dalamnya terdapat nilai-nilai luhur yang ingin disampaikan oleh nenek moyang

Lebih terperinci

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA by: Dewi Triwahyuni INTERNATIONAL RELATIONS DEPARTMENT COMPUTER UNIVERSITY OF INDONESIA (UNIKOM) BANDUNG 2013 1 SOUTHEAST ASIA (SEA) 2 POSISI GEOGRAFIS

Lebih terperinci

ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA Dra. Dwi Hartini Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia Ahmad Mansur, Suryanegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal memiliki segudang sejarah yang panjang dari kebudayaankebudayaan masa lampau. Sejarah tersebut hingga kini masih dapat dinikmati baik dari

Lebih terperinci

Seminar Pertumbuhan Dan Perkembangan Kesultanan Di Nusantara Abad XVII Masehi

Seminar Pertumbuhan Dan Perkembangan Kesultanan Di Nusantara Abad XVII Masehi Seminar Pertumbuhan Dan Perkembangan Kesultanan Di Nusantara Abad XVII Masehi *Diselenggarakan 20 November 2013 oleh Jurusan Sejarah & Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri

Lebih terperinci

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT A. Pengaruh Kebudayaan Islam Koentjaraningrat (1997) menguraikan, bahwa pengaruh kebudayaan Islam pada awalnya masuk melalui negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa penghubung

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. 1.1 Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi

BAB I Pendahuluan. 1.1 Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi 1 BAB I Pendahuluan 1.1 Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing yang sangat strategis, yang terletak di tengah-tengah jalur perdagangan yang menghubungkan antara

Lebih terperinci

Kerajaan Ternate dan Tidore. Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27)

Kerajaan Ternate dan Tidore. Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27) Kerajaan Ternate dan Tidore Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27) 1 Letak Kerajaan Sejarah Berdirinya Keadaan Kerajaan Kerajaan Ternate dan Tidore

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara

BAB V KESIMPULAN. Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara BAB V KESIMPULAN Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara merupakan salah satu tempat tujuan maupun persinggahan bagi kapal-kapal dagang dari berbagai negara di dunia. Nusantara

Lebih terperinci

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1 Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1 Latar Belakang Kesultanan Gowa adalah salah satu kerajaan besar dan paling sukses yang terdapat di daerah Sulawesi

Lebih terperinci

ISLAM DI INDONESIA. UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. MATA KULIAH AGAMA ISLAM. Modul ke: 04Fakultas.

ISLAM DI INDONESIA. UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. MATA KULIAH AGAMA ISLAM. Modul ke: 04Fakultas. ISLAM DI INDONESIA Modul ke: 04Fakultas MATA KULIAH AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. Program Studi A. Sejarah Masuknya Islam di Indonesia Pada tahun 30 H/651M Khalifah

Lebih terperinci

Tatanan Politik di Nusantara Masa Kedatangan Islam

Tatanan Politik di Nusantara Masa Kedatangan Islam Tatanan Politik di Nusantara Masa Kedatangan Islam Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah Lisan Semester VI Dosen Prof.Dr.H.Edi.S.Ekadjati Oleh : Fandy Hutari HIC 02005 JURUSAN ILMU SEJARAH

Lebih terperinci

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM AKULTURASI : menerima unsur baru tapi tetap mempertahankan kebudayaan aslinya jadi budaya campuran ASIMILASI : pernggabungan kebudayaan lokal dan unsur baru tapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan masa lampau, karena naskah-naskah tersebut merupakan satu dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan masa lampau, karena naskah-naskah tersebut merupakan satu dari berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Khasanah budaya bangsa Indonesia yang berupa naskah klasik, merupakan peninggalan nenek moyang yang masih dapat dijumpai hingga sekarang. Naskah-naskah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 102 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Peran Cheng Ho dalam proses perkembangan agama Islam di Nusantara pada tahun 1405-1433 bisa dikatakan sebagai simbol dari arus baru teori masuknya agama Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada

Lebih terperinci

Mam MAKALAH ISLAM. Melacak Jejak-jejak Islam di Tanah Papua

Mam MAKALAH ISLAM. Melacak Jejak-jejak Islam di Tanah Papua Mam MAKALAH ISLAM Melacak Jejak-jejak Islam di Tanah Papua 30, Januari 2014 Makalah Islam Melacak Jejak-jejak Islam di Tanah Papua Sigit Kamseno (Redaktur bimasislam.kemenag.go.id dan kontributor di beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aceh secara geografis terletak di jalur perdagangan Internasional yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Aceh secara geografis terletak di jalur perdagangan Internasional yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aceh secara geografis terletak di jalur perdagangan Internasional yaitu selat malaka, banyaknya pelayaran dan pelabuhan di pantai Aceh membuat kapalkapal

Lebih terperinci

Matakuliah : W0122 SEJARAH SENI RUPA 2 Tahun : 2009/2010. SENI RUPA TIMUR SENI ISLAM Pertemuan 12

Matakuliah : W0122 SEJARAH SENI RUPA 2 Tahun : 2009/2010. SENI RUPA TIMUR SENI ISLAM Pertemuan 12 Matakuliah : W0122 SEJARAH SENI RUPA 2 Tahun : 2009/2010 SENI RUPA TIMUR SENI ISLAM Pertemuan 12 SENI RUPA ISLAM latar belakang Pada abad ke-7, suatu kepercayaan baru muncul dan berkembang menjadi salah

Lebih terperinci

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak KERAJAAN DEMAK Berdirinya Kerajaan Demak Pendiri dari Kerajaan Demak yakni Raden Patah, sekaligus menjadi raja pertama Demak pada tahun 1500-1518 M. Raden Patah merupakan putra dari Brawijaya V dan Putri

Lebih terperinci

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.7

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.7 SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.7 1. Sejarah Sunda Kata Sunda artinya Bagus/ Baik/ Putih/ Bersih/ Cemerlang, segala sesuatu yang mengandung unsur kebaikan, orang

Lebih terperinci

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan)

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan) AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan) A. Latar Belakang Masalah Setiap agama bagi para pemeluknya merupakan

Lebih terperinci

Indikator Pencapaian Kompetensi. Kegiatan pembelajaran. Mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai lahir dan berkembangnya agama dan

Indikator Pencapaian Kompetensi. Kegiatan pembelajaran. Mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai lahir dan berkembangnya agama dan SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata Pelajaran : Kelas/Semester : X1/1 Standar : 1. Menganalisis Perjalanan pada Masa Negara-negara Tradisional 1.1. Menganalisis Pengaruh

Lebih terperinci

: Restu Gunawan, Sardiman AM, Amurwani Dwi L., Mestika Zed, Wahdini Purba, Wasino, dan Agus Mulyana.

: Restu Gunawan, Sardiman AM, Amurwani Dwi L., Mestika Zed, Wahdini Purba, Wasino, dan Agus Mulyana. Hak Cipta 2013 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka

Lebih terperinci

KERAJAAN SAMUDERA PASAI

KERAJAAN SAMUDERA PASAI KERAJAAN SAMUDERA PASAI Kerajaan Islam pertama di Indonesia, didirikan oleh Nazimuddin Al-Kamil dan Sultan Malik As-Saleh yang bergelar Marah Sile. Buktinya adalah terdapatnya makam bercirikan Islam dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sesuai dengan berkembangnya zaman, kita perlu tahu tentang sejarahsejarah perkembangan agama dan kebudayaan di Indonesia. Dengan mempelajarinya kita tahu tentang sejarah-sejarahnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia diawali melalui hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu kemudian berkembang ke berbagai

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2016-2017 Jenis Madrasah : Madrasah Aliyah Bentuk Tes : Pilhan Ganda Program : Keagamaan Jumlah soal : 50 butir Mata Pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituturkan di sejumlah wilayah di Indonesia, dan ada pula bahasa-bahasa etnik

BAB I PENDAHULUAN. dituturkan di sejumlah wilayah di Indonesia, dan ada pula bahasa-bahasa etnik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara multibahasa. Ada bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi kenegaraan, ada bahasa Melayu lokal yang dituturkan di

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam MODUL PERKULIAHAN Pendidikan Agama Islam Islam Di Indonesia Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen 04 10230 Lestiyani Inayah, SAg Abstract Dalam bab ini kita

Lebih terperinci

MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA

MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA Peta Konsep Peran Indonesia dalam Perdagangan dan Pelayaran antara Asia dan Eropa O Indonesia terlibat langsung dalam perkembangan perdagangan dan pelayaran antara Asia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. internasional, adanya kontrol terhadap labour dan hasil tanah serta sudah memilki

I. PENDAHULUAN. internasional, adanya kontrol terhadap labour dan hasil tanah serta sudah memilki 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nusantara adalah sebuah wilayah yang telah berkembang menjadi wilayah perdagangan internasional, karena sudah memiliki perniagaan regional dan internasional, adanya kontrol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Katulistiwa. Sejak awal abad Masehi, Pulau Sumatera telah

BAB I PENDAHULUAN. di Katulistiwa. Sejak awal abad Masehi, Pulau Sumatera telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pulau Sumatera atau yang dahulu dikenal dengan nama Pulau Swarnadwipa merupakan pulau terbesar keenam di dunia yang memanjang dari 6 0 Lintang Utara hingga

Lebih terperinci

1. Bukti-Bukti Masuknya Islam di Indonesia

1. Bukti-Bukti Masuknya Islam di Indonesia 1. Bukti-Bukti Masuknya Islam di Indonesia Diperkirakan pengaruh Islam masuk ke Indonesia lebih awal daripada yang diduga banyak orang. Orang-orang gujaat lebih awal menerima pengaruh Islam dan mereka

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kesultanan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di

I. PENDAHULUAN. Kesultanan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesultanan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di ProvinsiBanten, Indonesia. Banten juga dikenal dengan Banten Girang yang merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kontrak perkebunan Deli yang didatangkan pada akhir abad ke-19.

BAB I PENDAHULUAN. kontrak perkebunan Deli yang didatangkan pada akhir abad ke-19. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Batubara merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten yang baru menginjak usia 8 tahun ini diresmikan tepatnya pada 15

Lebih terperinci

Tugas Perkuliahan & bobot nilai. Model Perkuliahan. Sub Pokok Bahasan. Kompetensi Khusus. Pokok Bahasan. Pertemuan ke- No.

Tugas Perkuliahan & bobot nilai. Model Perkuliahan. Sub Pokok Bahasan. Kompetensi Khusus. Pokok Bahasan. Pertemuan ke- No. SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH SEJARAH ISLAM DI INDONESIA DOSEN : Drs. Andi Suwirta, M,Hum. Dr. Agus Mulyana, M.Hum. Encep Supriatna, M.Pd. BOBOT 3 SKS/Kode SJ 200 =======================================================================================================

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki sekitar 500 kelompok etnis, tiap etnis memiliki warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad, yang dipengaruhi oleh kebudayaan India,

Lebih terperinci

Peninggalan Islam.

Peninggalan Islam. Peninggalan Islam Seni Pahat Seni pahat (seni patung) yang sangat berkembang pada masa Hindu-Budha tidak berlanjut pada masa Islam, karena ada larangan untuk melukiskan makhluk hidup. Seni ukir berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, yang wajib kita mensyukuri rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan yang tidak ternilai

Lebih terperinci

SENI ORNAMEN DALAM KONTEKS BUDAYA MELAYU RIAU

SENI ORNAMEN DALAM KONTEKS BUDAYA MELAYU RIAU SENI ORNAMEN DALAM KONTEKS BUDAYA MELAYU RIAU Purwo Prihatin Abstrak Tulisan ini untuk mengungkapkan seni ornamen dalam konteks budaya masyarakat Melayu Riau. Berkaitan dengan itu maka pelacakannya dilakukan

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Satuan Pendidikan : Madrasah Tsanawiyah Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam Jumlah Soal : 50 Butir Kurikulum

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SatuanPendidikan : Madrasah Aliyah (Prog Keagamaan) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional Oleh : Andy Wijaya NIM :125110200111066 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peranan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asia, tepatnya di bagian asia tenggara. Karena letaknya di antara dua samudra,

BAB I PENDAHULUAN. asia, tepatnya di bagian asia tenggara. Karena letaknya di antara dua samudra, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang terletak di benua asia, tepatnya di bagian asia tenggara. Karena letaknya di antara dua samudra, yaitu samudra

Lebih terperinci

22 September 1605 M. Selatan mendapat tempat

22 September 1605 M. Selatan mendapat tempat 22 September 1605 M dengan gelar Sultan Abdullah. Selanjutnya Karaeng Gowa I Manga rangi Daeng Manrabbia mengucapkan syahadat pada Jumat, 19 Rajab 1016 H atau 9 November 1607 M. Perkembangan agama Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian merupakan salah satu bentuk kebudayaan manusia. Setiap daerah mempunyai kesenian yang disesuaikan dengan adat istiadat dan budaya setempat. Jawa Barat terdiri

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Geografi Indonesia Sumber: Tiara Agustin, 2012 GAMBAR 4.1. Peta Geografi Indonesia Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau sebanyak 17.504

Lebih terperinci

Naskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai

Naskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai Naskah Drama Sejarah Kerajaan Samudera Pasai Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara. Kemunculan kerajaan ini diperkirakan berdiri mulai awal atau pertengahan abad ke-13 M[1]

Lebih terperinci

KEDATANGAN ISLAM KE ASIA TENGGARA AHMAD NZRYSHAH B. MOHAMED KHALID

KEDATANGAN ISLAM KE ASIA TENGGARA AHMAD NZRYSHAH B. MOHAMED KHALID KEDATANGAN ISLAM KE ASIA TENGGARA AHMAD NZRYSHAH B. MOHAMED KHALID PENGENALAN Negara negara di Asia Tenggara terletak di laluan strategik antara Timur dan Barat. Selat Melaka adalah laluan utama untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam. Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun , maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN. Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam. Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun , maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun 1607-1636, maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi historis maupun dari segi paedagogis

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: MATA KULIAH BAHASA INDONESIA 03 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA SUPRIYADI, M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia, sehingga kemudian jalur perdagangan berpindah tangan ke para

Lebih terperinci

KESASTRAAN MELAYU KLASIK oleh Halimah FPBS UPI Bandung

KESASTRAAN MELAYU KLASIK oleh Halimah FPBS UPI Bandung KESASTRAAN MELAYU KLASIK oleh Halimah FPBS UPI Bandung Nama Melayu pertama kali dipakai sebagai nama kerajaan tua di daerah Jambi di tepi sungai Batang hari. Peninggalan paling tua dari bahasa Melayu adalah

Lebih terperinci

TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA

TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA WILAYAH BANTEN Menurut berita dari Tome Pires (1512-1515) menyebutkan bahwa di daerah Cimanuk, kota pelabuhan dan batas kerajaan Sunda dan Cirebon

Lebih terperinci

ISLAMISASI NUSANTARA Materi Ke 2. HIKMATULLOH, M.PdI

ISLAMISASI NUSANTARA Materi Ke 2. HIKMATULLOH, M.PdI ISLAMISASI NUSANTARA Materi Ke 2 HIKMATULLOH, M.PdI Kompetensi Dasar Memahami islamisasi dan terbentuknya institusi-institusi Islam Indikator Dapat menjelaskan proses Islamisasi di Indonesia Dapat menjelaskan

Lebih terperinci

MELAYU SEBAGAI AKAR TRADISI NUSANTARA. Harnojoyo. S.sos (Plt. Walikota Palembang)

MELAYU SEBAGAI AKAR TRADISI NUSANTARA. Harnojoyo. S.sos (Plt. Walikota Palembang) MELAYU SEBAGAI AKAR TRADISI NUSANTARA Strategi Politik dalam Menciptakan Budaya Melayu Palembang Emas 2018 Harnojoyo. S.sos (Plt. Walikota Palembang) Elok budaya karena agama, Tegak Melayu karena budayanya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. etnis Tionghoa sudah terjadi sejak lama. Orang-orang China yang bermukim

BAB I PENDAHULUAN. etnis Tionghoa sudah terjadi sejak lama. Orang-orang China yang bermukim 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyebaran agama Islam di Yogyakarta khususnya untuk kalangan etnis Tionghoa sudah terjadi sejak lama. Orang-orang China yang bermukim di Jawa adalah orang-orang

Lebih terperinci

KERJASAMA KERAJAAN SRIWIJAYA DENGAN DINASTI TANG PADA TAHUN M

KERJASAMA KERAJAAN SRIWIJAYA DENGAN DINASTI TANG PADA TAHUN M 62 Kerjasama Kerajaan Sriwijaya dengan Dinasti Tang. Alan Saputra, Yunani Hasan. KERJASAMA KERAJAAN SRIWIJAYA DENGAN DINASTI TANG PADA TAHUN 683-740 M Alan Saputra, Yunani Hasan Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dikenal sebagai salah satu Kerajaan Maritim terbesar di Indonesia. Wilayah

I. PENDAHULUAN. dikenal sebagai salah satu Kerajaan Maritim terbesar di Indonesia. Wilayah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jauh sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk dan memerdekakan diri pada 17 Agustus 1945, bangsa ini pernah menemukan atau memiliki sebuah masa kejayaan yang

Lebih terperinci

KISI-KISI UJI AN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI UJI AN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN KISI-KISI UJI AN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2016-2017 Jenis Madrasah : Madrasah Tsanawiyah Bentuk Tes : Pilhan Ganda Mata Pelajaran : SKI Jumlah soal : 50 butir Kurikulum

Lebih terperinci

Benteng Fort Rotterdam

Benteng Fort Rotterdam Benteng Fort Rotterdam Benteng Fort Rotterdam merupakan salah satu benteng di Sulawesi Selatan yang boleh dianggap megah dan menawan. Seorang wartawan New York Times, Barbara Crossette pernah menggambarkan

Lebih terperinci

AWAL MASUKNYA MAZHAB SYIAH KE INDONESIA. OLEH: Dr. NURBAITI, M.Pd

AWAL MASUKNYA MAZHAB SYIAH KE INDONESIA. OLEH: Dr. NURBAITI, M.Pd AWAL MASUKNYA MAZHAB SYIAH KE INDONESIA OLEH: Dr. NURBAITI, M.Pd I.PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Daerah Pertama Masuknya Islam ke Indonesia ACEH - letak Aceh yang sangat strategis : di perairan

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu dan Teknologi Maritim

Pengantar Ilmu dan Teknologi Maritim Pengantar Ilmu dan Teknologi Maritim PARADIGMA KEMARITIMAN DAK JEJAK SEJARAH KEMARITIMAN YANG TERHAPUS 1. Aditya Ramadinata 1601552010 2. Dewi Fitrianingsi 160155201017 3. Friska Emelia Tindaon 160155201015

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. menjalar ke Suriah merupakan akar dari konflik berkepanjangan yang terjadi di Suriah.

BAB V KESIMPULAN. menjalar ke Suriah merupakan akar dari konflik berkepanjangan yang terjadi di Suriah. BAB V KESIMPULAN Fenomena Arab Spring yang dimulai dari Tunisia, Mesir, Libya, Yaman, dan menjalar ke Suriah merupakan akar dari konflik berkepanjangan yang terjadi di Suriah. Fenomena ini menjadi momen

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2016-2017 Jenis Madrasah : Madrasah Aliyah Bentuk Tes : Pilhan Ganda Program : Non Keagamaan Jumlah soal : 50 butir Mata Pelajaran

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan catatan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan gugusan pulau dan kepulauan yang memiliki beragam warisan budaya dari masa lampau. Kekayaan-kekayaan yang merupakan wujud dari aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Kisaran adalah Ibu Kota dari Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota Kisaran

Lebih terperinci

Sejarah. Arung Sejarah Bahari Suatu Pendekatan Edukatif Melihat Laut Dari Perspektif Sejarah

Sejarah. Arung Sejarah Bahari Suatu Pendekatan Edukatif Melihat Laut Dari Perspektif Sejarah Arung Sejarah Bahari Suatu Pendekatan Edukatif Melihat Laut Dari Perspektif Sejarah Stenli R. Loupatty 1 A. Pengantar Nenek Moyangku Orang Pelaut, Menentang Badai Membelah Samudera merupakan suatu ungkapan

Lebih terperinci

Oleh Prof Dr H Budi Sulistiono, M.Hum

Oleh Prof Dr H Budi Sulistiono, M.Hum Thema : KATA PENGANTAR untuk karya tulis Dr Syamzan Syukur Islamisasi Kedatuan Luwu Pada Abad XVII diterbitkan oleh Badan Litbang dan Diklat Puslitbang Lektur Keagamaan, Departemen Agama, RI, Tahun 2009

Lebih terperinci

Sejarah Islam Nusantara

Sejarah Islam Nusantara Sejarah Islam Nusantara Muslim Indonesia punya sejarah luar biasa. Sahabat Rasulullah, pernah pula langsung berdakwah di Nusantara. Melacak sejarah masuknya Islam ke Indonesia bukanlah urusan mudah. Tak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sumber buku karangan Nirwabda Wow Building, 2014 : 88 2 Ibid : 88

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sumber buku karangan Nirwabda Wow Building, 2014 : 88 2 Ibid : 88 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang teletak di bagian Asia tenggara yang dilalui garis khatulistiwa. Indonesia berada diantara benua Asia dan Australia serta diantara

Lebih terperinci

KISI-KISI PENYUSUNAN SOAL UJIAN SEKOLAH PENYUSUN : 1. A. ARDY WIDYARSO, DRS. ID NO :

KISI-KISI PENYUSUNAN SOAL UJIAN SEKOLAH PENYUSUN : 1. A. ARDY WIDYARSO, DRS. ID NO : KISI-KISI PENYUSUNAN SOAL UJIAN SEKOLAH JENJANG PENDIDIKAN : PENDIDIKAN DASAR SATUAN PENDIDIKAN : SEKOLAH DASAR (/MI) MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) ALOKASI WAKTU : 120 MENIT JUMLAH SOAL

Lebih terperinci

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI Matakuliah : Agama (Islam, Kristen, Khatolik)* Deskripsi :Matakuliah ini mengkaji tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekompleksitasan Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah membuat Indonesia menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Batik di Indonesia bukan merupakan sesuatu yang baru. Secara historis, batik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Batik di Indonesia bukan merupakan sesuatu yang baru. Secara historis, batik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batik di Indonesia bukan merupakan sesuatu yang baru. Secara historis, batik sudah dikenal sekitar abad ke-13, yang pada saat itu masih ditulis dan dilukis pada

Lebih terperinci

Islam Di Nusantara. Ringkasan Materi

Islam Di Nusantara. Ringkasan Materi Islam Di Nusantara Standar Kompetensi : 7. Memahami Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara 7 Kompetensi Dasar : 7.1 Menceritakan Sejarah Masuknya Islam di Nusantara Melalui Perdagangan, sosial, dan pengajaran

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh masyarakat khusunya generasi muda. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi membuat bangunan-bangunan

Lebih terperinci

STUDI KOMPARATIF POLA MORFOLOGI KOTA GRESIK DAN KOTA DEMAK SEBAGAI KOTA PERDAGANGAN DAN KOTA PUSAT PENYEBARAN AGAMA ISLAM TUGAS AKHIR

STUDI KOMPARATIF POLA MORFOLOGI KOTA GRESIK DAN KOTA DEMAK SEBAGAI KOTA PERDAGANGAN DAN KOTA PUSAT PENYEBARAN AGAMA ISLAM TUGAS AKHIR STUDI KOMPARATIF POLA MORFOLOGI KOTA GRESIK DAN KOTA DEMAK SEBAGAI KOTA PERDAGANGAN DAN KOTA PUSAT PENYEBARAN AGAMA ISLAM TUGAS AKHIR Oleh : SEVINA MAHARDINI L2D 000 456 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan merupakan suatu sistem yang membentuk tatanan kehidupan dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh individu dengan individu lainnya atau antara

Lebih terperinci